snapshot_044

TUBAN, PORTALTUBAN.ID – Puluhan kendaraan roda dua di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak mogok, hilang tenaga, bahkan ada yang mesinnya mati total setelah mengisi bahan bakar jenis pertalite di sejumlah SPBU di Tuban.

Bengkel pun dipadati warga untuk melakukan perbaikan, bahkan dalam sehari bisa mencapai puluhan motor yang mengalami masalah serupa.

Beginilah suasana salah satu bengkel resmi motor di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sejak pagi hingga siang, tempat ini tak pernah sepi dari antrian warga yang datang untuk memperbaiki motor mereka.

Rata-rata pemilik mengaku kendaraannya mendadak brebet, sulit dinyalakan, hingga hilang tenaga diduga setelah mengisi bahan bakar jenis pertalite di SPBU wilayah Tuban.

Sejumlah mekanik mengaku, kejadian seperti ini sudah terjadi sejak jumat pekan lalu. Dalam sehari, sedikitnya 50 unit motor datang dengan keluhan yang sama.

Bahkan dalam sehari bengkel bisa menghabiskan puluhan busi baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Dari hasil pemeriksaan sementara, mekanik menemukan bahwa kerusakan terjadi pada sistem pengapian. dimana busi cepat mati dan pengapian tidak stabil. Meski begitu, belum ada kesimpulan pasti apa penyebab utamanya.

Untuk menghindari kerusakan ulang, mekanik mengarahkan pengguna untuk menguras BBM lama dan menggunakan bahan bakar pertamax. Sejak itu, sejumlah konsumen mengaku kendaraannya kembali normal setelah berganti jenis BBM.

“ya, kisaran di atas 50-an lah. kayak kemarin aja kita hari seni itu menghabiskan kisaran 30 busi-an. ini kejadian kayak gini mulai minggu lalu. mulai hari jumat.banyak keluhan konsumen itu motor baru, meskipun belum kpb 1, kilometer kisaran 100 sampai 700-an itu tiba-tiba brebet, terus gas enggak mau jalan, gas dilepas mati. setelah dicek mekanik itu ditemukan ternyata percikan busi itu tidak fokus di satu titik. jadi kayak pengapiannya itu menyebar gitu. dan indikasinya, untuk secara pasti kita enggak belum menemukan yang pasti, soalnya kita juga untuk ngecek dari grid-nya bahan bakar juga enggak ada alat yang pasti juga. cuman tak sarankan konsumen itu, yang pertama busi tak langsung tak ganti, penyakit itu sembuh. cuman kalau bbm-nya tetap pakai yang bbm yang dipakai konsumen, yang tadi mesin di sini kan pertalite itu, besoknya kembali lagi ke sini dengan kejadian yang sama, busi mati lagi. akhirnya kita edukasi ke konsumen, setelah kita ganti busi, wajib untuk menguras bahan bakar yang pertalite itu. jadi kita arahkan ke pertamax dulu. dan selama ini diganti pertamax alhamdulillah aman. cuman untuk memastikan kondisi pertalite itu.jelek atau enggaknya saya enggak punya bukti, cuman konsumen tak edukasi seperti itu,” ungkap Slamet, Kepala Mekanik Ahass MPM Motor Tuban.

Ramainya keluhan masyarakat tentang kasus motor brebet ini juga menjadi perhatian Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

Pihaknya telah turun tangan melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel dari beberapa SPBU yang dilaporkan.

Pihak Pertamina menegaskan, pengujian sedang berlangsung dan hasilnya akan diumumkan setelah selesai. Sementara itu, Pertamina juga membuka posko layanan di Kabupaten Tuban untuk menampung laporan warga yang terdampak.

“dengan kejadian terakhir yang marak ramai di media sosial, kami mohon maaf atas gangguan yang ditimbulkan. kami sadari betul bahwa mengganggu aktivitas masyarakat dengan kejadian seperti ini. namun kami juga pastikan bahwa laporan masyarakat baik melalui media sosial maupun kanal resmi kami di pertamina call center 135 kami tindak lanjuti.jadi kami sudah mengambilkan sampel di spbu yang dilaporkan, tempat masyarakat membeli. juga kami mengambil sampel dari terminal-terminal penyimpanan bbm kami, baik di tuban maupun di surabaya, untuk kemudian diuji untuk parameter-parameter memastikan bahwa spesifikasi yang kami salurkan ke masyarakat, produknya sesuai dengan ketentuan dari kementerian esdm maupun bph migas. kami juga menghimbau masyarakat tidak perlu panik karena kami terus melakukan pemantauan atau pengecekan quality control terhadap semua produk yang disalurkan kepada masyarakat. sambil menunggu hasil pengujian sampel produk yang dikeluhkan itu selesai dan keluar hasilnya,” ujar Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.

Hingga kini, proses uji sampel BBM masih berlangsung. Warga diimbau untuk tetap tenang dan melakukan perawatan pada kendaraan jika mengalami gejala serupa. Pertamina memastikan akan terus menjaga kualitas penyaluran BBM ke masyarakat.

Pilihan Redaksi

Baca Juga